Senin, 20 Desember 2010

Membuat reaktor BIOGAS skala rumah tangga

          Biogas atau sering pula disebut gas bio merupakan gas yang timbul jika bahan-bahan seperti kotoran hewan, kotoran manusia, ataupun sampah, direndam di dalam air dan disimpan di tempat tertutup atau anaerob (tanpa oksigen dari udara). Proses kimia terbentuknya gas cukup rumit, tetapi cara menghasilkannya tidak sesulit proses pembentukannya. Hanya dengan teknologi sederhana gas ini dapat dihasilkan dengan baik.

          Alat pengolah biogas disebut REAKTOR BIOGAS. Tipe reaktor dapat bermacam-macam, mulai dari Konstruksi Beton hingga menggunakan DRUM BEKAS. Prinsip kerja dari kedua tipe reaktor tersebut sama, yang membedakannya adalah bahan yang digunakan, konstruksi, dan sudah pasti cara membuatnya sedikit berbeda. Berikut adalah cara membuat reaktor biogas

ALAT :
1. Drum volume 200 liter
2. Drum volume 120 liter
3. Sepotong pipa 10 cm yang berdiameter 2 cm
4. Slang untuk penyalur gas
5. Kran penyalur gas
6. Ember
7. Jerigen volume 5 liter
8. Martil
9. Pahat.

BAHAN :
1. Kotoran sapi, kerbau, unggas atau hewan lainnya
2. Limbah hasil panen dan atau sampah organik lainnya
3. Air

CARA KERJA
MEMBUAT PEMBANGKIT ATAU STARTER
  1. Campurkan 2 liter kotoran sapi dan dua liter air ke dalam ember, aduk hingga merata
  2. Tambahkan ke dalam campuran tadi cacahan rumput secukupnya dan aduk kembali hingga merata\
  3. Masukan campuran bahan-bahan tadi ke dalam jerigen yang bervolume 5 liter. Biarkanlah jerigen tersebut terbuka
  4. Simpanlah jerigen yang telah berisi campuran bahan-bahan tadi pada tempat yang aman dan terlindung selama 2 bulan.
  5. Selama penyimpanan, lakukanlah pengguncangan pada jerigen tersebut sebanyak 3 atau 4 kali dalam satu minggu

MENYIAPKAN LIMBAH YANG AKAN DIGUNAKAN
  1. Kumpulkan kotoran sapi atau hewan ternak lainnya
  2. Kumpulkan bahan-bahan organik yang berupa limbah pertanian, limbah pasar, limbah ternak, atau limbah-limbah organik lainnya.
  3. Bila bahan-bahan organik yang akan digunakan telah kering, hancurkan terlebih dahulu dengan cara mencacahnya hingga halus.
  4. Bila bahan-bahan organik yang akan digunakan masih basah (masih segar), lakukan pencabikan untuk memudahkan pembusukan, kemudian simpanlah ditempat terbuka selama sekitar 10 hari agar mengalami pembusukan.
     
MENEMPATKAN LIMBAH DALAM UNIT BIOGAS
  1. Masukan 3 ember bahan-bahan organik yang telah disiapkan di atas bersama-sama dengan 3 ember air kedalam drum yang bervolume 200 liter, kemudian aduk hingga merata.
  2. Lakukan hal yang sama hingga mencapai volume sekitar 2/3 volume drum 200 liter atau hingga setinggi volume drum 120 liter.
  3. Masukan starter yang telah disiapkan di atas ke dalam drum 200 liter yang telah diisi bahan-bahan organik, kemudian aduklah hingga merata.
  4. Masukan drum yang bervolume 120 liter dengan kran dalam keadaan terbuka. Tekanlah drum kecil tersebut hingga mencapai dasar drum besar. Usahakan tidak ada udara dalam drum kecil tersebut.
  5. Jika permukaan drum bervolume 120 liter tidak terbenam, keluarkan kembali drum tersebut dan tambahkan kembali bahan-bahan organik dan air ke dalam drum bervolume 200 liter sampai mencukupi untuk membenamkan drum bervolume 120 liter.
  6. Bila sudah diyakini bahwa drum bervolume 120 liter terbenam seluruhnya dalam campuran bahan-bahan organik yang terdapat di dalam drum bervolume 200 liter dan bagian dalam drum bervolume 120 liter tersebut telah penuh berisi bahan-bahan organik, tutuplah keran yang terdapat pada drum bervolume 120 liter tadi
  7. Biarkanlah drum-drum tadi selama 3 - 4 minggu. Selama waktu ini proses fermentasi akan berlangsung dan gas yang dihasilkan akan terjebak di dalam drum bervolume 120 liter. Gas ini akan menyebabkan drum bervolume 120 liter terdorong ke atas.
  8. Sambil menunggu proses fermentasi berlangsung, periksalah apakah ada kebocoran gas dari drum bervolume 120 liter. Bila terjadi kebocoran segera di tambal dengan cat atau aspal. Untuk mengetahui adanya kebocoran dapat dilakukan dengan cara membasahi permukaan drum bervolume 120 liter dengan air sabun. Kebocoran akan terlihat dengan adanya buih pada daerah yang bocor tersebut.
  9. Setelah diketahui drum bervolume 120 liter berisi gas, periksalah gas tersebut untuk meyakinkan bahwa gas yang terbentuk merupakan gas yang dapat digunakan untuk bahan bakar. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan membuka kran dan menyalakan api di atas pipa penyalur gas.

 

Tidak ada komentar: